Menurut sebuah studi baru, anak-anak prasekolah yang impulsif, gelisah, murung, dan kurang perhatian dua kali lebih bisa saja mengalami persoalan perjudian di era dewasa dibandingkan anak-anak lain.
Para peneliti berasal dari University of Missouri, Duke University, dan University College London menyebutkan bahwa temuan mereka penting mengingat “semakin banyaknya godaan [perjudian] yang dihadirkan dunia kita,” layaknya kekuatan berkelanjutan untuk berjudi di Internet.
Dalam melaksanakan studi tersebut, para peneliti menganalisis Info berasal dari 1.037 anak, berusia 3 tahun, yang berpartisipasi dalam studi Kesehatan dan Pembangunan Selandia Baru. Setelah penilaian sepanjang 90 menit, anak-anak dikelompokkan ke dalam satu berasal dari lima kategori: kurang terlewati (mereka yang lebih negatif, gelisah, dan ada problem mengendalikan emosi mereka); terhambat; percaya diri; pendiam; atau beradaptasi bersama dengan baik.
Para peneliti menanyai 939 anak tentang tingkah laku perjudian mereka selagi mereka meraih umur 21 dan 32 tahun. Pada umur 21 tahun, 86 persen peserta telah berjudi, dan 13 persen berasal dari mereka dapat dianggap sebagai penjudi bermasalah atau kompulsif. Pada umur 32 tahun, lebih kurang 4 persen peserta tetap memiliki persoalan bersama dengan perjudian Thor138 Slot yang mengganggu keuangan, kehidupan pribadi, atau karier mereka.
Penelitian selanjutnya juga mengungkap bahwa pria lebih sering memiliki persoalan perjudian daripada wanita. Mereka yang memiliki kecerdasan era kanak-kanak dan status sosial ekonomi yang rendah juga berisiko lebih besar untuk berjudi kompulsif. Namun, setelah memperhitungkan faktor-faktor yang berkontribusi ini, penulis penelitian membuktikan bahwa impulsivitas dan kurangnya perhatian sebagai anak prasekolah merupakan prediktor vital berasal dari perjudian kompulsif selagi dewasa.
Penelitian tersebut, yang dirilis secara daring sebelum dipublikasikan dalam edisi cetak Psychological Science yang akan datang, adalah yang pertama kali memastikan interaksi antara impulsivitas terhadap anak-anak dan perjudian kompulsif di sesudah itu hari, kata psikolog Wendy Slutske berasal dari University of Missouri dan rekan-rekannya, dalam rilis berita berasal dari Association for Psychological Science.
Penulis penelitian mengimbuhkan bahwa temuan mereka bisa saja melampaui perjudian. Mereka menyarankan, tingkatkan rasa percaya diri anak-anak dan mengajarkan mereka tentang kesabaran dan pengendalian diri dapat tingkatkan bisa saja mereka akan bahagia dan nikmati keberhasilan finansial dan akademis. “Hal ini sesuai bersama dengan cerita yang lebih besar tentang bagaimana pengendalian diri di era kanak-kanak terkait bersama dengan hasil hidup yang penting di era dewasa,” Slutske menyimpulkan dalam rilis berita tersebut.